Benarkah Sosok Monalisa di Lukisan da Vinci Adalah Laki-laki ?

Benarkah Sosok Monalisa di Lukisan da Vinci Adalah Laki-laki - Sosok di Lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci selama ini dipercaya sebagai Lisa Gherardini, istri saudagar sutra dari Florentine. Kepercayaan selama bertahun-tahun tersebut dipatahkan oleh Silvano Vinceti, sejarawan Italia. Menurut Vincenti, Mona Lisa adalah seorang laki-laki. Sosok itu terinspirasi dari Gian Giacomo Caprotti, yang bekerja dengan Leonardo sejak kecil dan menjadi orang kepercayaannya.

Vincenti semakin yakin bahwa Mona Lisa itu Caprotti, karena beberapa lukisan Leonardo juga terinspirasi dari dia, seperti lukisan St John the Baptist dan lukisan berjudul “Angel Incarnate”. Vinceti, yang juga ketua Komite Nasional Pelestarian Warisan Kebudayaan Italia, melihat beberapa kesamaan antara tiga lukisan karya Leonardo. Menurut Vinceti ciri yang mirip antara lain bentuk mulut dan hidungnya.


da Vinci yang diduga seorang hohoseksual mengekspresikan cintanya pada orang yang disayangi dalam representasi lukisan Monalisa


“Salai (Caprotti) adalah model favorit Leonardo,” kata Vinceti seperti dikutip dari laman Telegraph, Kamis (3/1). “Leonardo dengan jelas memasukkan ciri-ciri Salai di Mona Lisa.” Caprotti diperkirakan bekerja dengan Leonardo sekitar tahun 1490, ketika dia berumur 10 tahun. Dia kemudian menjadi asisten Leonardo selama 20 tahun. Caprotti dipanggil Salai atau Setan Kecil. Dia kerap menjadi subjek lukisan erotik dari maestro Renaissance tersebut.

“Salai sangat ganteng dan kemungkinan besar dia adalah pacar Leonardi,” kata Vincetti. “Dia suka mencuri dari Leonardo dan menyebabkan banyak masalah, tapi Leonardo selalu memaafkannya.” Namun beberapa sejarawan tak mempercayai dan bersifat skeptis atas klaim Vincetti. Pietro Marani, penulis beberapa buku tentang Leonardo mengatakan, teori Vincetti itu tidak berdasar.

Sebelumnya, beberapa ilmuwan dan sejarawan yakin lukisan maha karya Leonardo da Vinci adalah sebuah potret diri dengan senyum misterius